Racun bisa terjadi pada siapa saja, termasuk orang tua toxic. Karena setiap orang tuanya yang akan berusaha baik untuk anaknya. Namun, karena keinginan terbaik ini, terkadang orang tua menjadi beracun. Hal ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal yang terlalu berlebihan.
Anak yang memiliki orang tua yang toxic akan sangat mempengaruhi kepribadiannya. Banyak dampak buruk yang terjadi, bahkan membuat si anak ikut terpengaruh oleh sikap orang tuanya. Jadi, ada baiknya mempelajari beberapa ciri orang tua yang toxic agar kita bisa menjadi orang tua yang lebih bijaksana.
Baca Juga : 3 Tips Kencan Online Dengan Aman
5 Ciri Orang tua Toxic
-
Membandingkan Dengan Yang Lain
Ketika orang tua toxic pastinya akan membandingkan anaknya dengan orang lain, dan setiap anak memiliki bakat masing-masing. Jika terus mengikuti keinginan orang tua maka anda tidak akan menemukan jati diri anda. Sehingga membawa dampak negative untuk diri anda sendiri. Tetapi orang tua yang selalu mendukung anda pastinya tidak memaksa anda mengikuti keinginannya. Melainkan mendunkung keinginan anaknya.
-
Tidak Memberi Kasih sayang
Ketika orang tua malah memaksakan anaknya untuk mendapatkan lebih dan padahal tidak memiliki bakat di situ. Sekarang anaknya merasa bahwa dirinya toxic karena tuntutan orang tua. Orang tua yang tidak ingin menunjukan kasih sayang pasti anak merasa bahwa dirinya tidak dicintai oleh orang tuanya.
-
Kengkang Anaknya
Anak yang merasa terkekang biasanya dipengaruhi oleh aturan orang tua yang berlebihan. Aturan yang awalnya mungkin bertujuan untuk menjaga anak atau sebagai bentuk pola asuh, namun akan berdampak buruk jika dilakukan secara berlebihan.
Anak yang terkekang akan merasa tidak nyaman dengan sikap orang tuanya, tidak akan betah, bahkan akan lebih nyaman dengan dunianya sendiri. Sementara kita ingin anak-anak kita tumbuh dengan baik, kita juga perlu memberi mereka ruang bebas untuk berekspresi dan menikmati hidup mereka sendiri.
-
Memarahi Secara Berlebih
Memberi peringatan kepada anak sebenarnya adalah hal yang baik. Menegur anak ketika lalai melakukan sesuatu, melupakan sesuatu, melebih-lebihkan sesuatu, adalah hal yang wajar dan wajar. Namun jika peringatan tersebut berlebihan, misalnya disertai dengan kekerasan, maka tidak dapat lagi berjalan sebagaimana mestinya dan dapat dikatakan berlebihan.
Mengingatkan lebih baik dari pada memarahinya. Jadi, ketika kita sebagai orang tua ingin menegur anak kita, kita harus memperingatkan mereka dengan baik dan secukupnya. Dengan teguran itu, cobalah untuk menjaga privasi, harga diri, dan kepercayaan dirinya.
-
Tidak Mendukung Anaknya
Orang tua yang tidak mendukung anaknya dalam hal apa yang disukainya adalah orang tua yang toxic. Alih-alih mendukung apa yang disukai anak, orang tua tipe ini akan selalu memaksa anak untuk menuruti permintaan orang tua.
Misalnya, anak Anda ingin mengambil ekstrakurikuler tari, tetapi ibu ingin anaknya mengambil pelajaran matematika. Hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan anak, tetapi terpaksa karena orang tua menganggap bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Namun, anak yang melakukan hal ini akan merasa tidak dihargai oleh orang tuanya.
Baca Juga : 5 Cara Menyadarkan Diri Dari Kekalahan, Supaya Tidak Putus Asa